Jangan Menyerah... Jangan Menyerah... Jangan Menyerah...

Kamis, 07 Januari 2010

Banyak orang bercerita pada saya bahwa mereka sudah kirim lamaran kerja ke sana ke mari, tetapi belum pernah mendapat panggilan interview kerja satu kalipun. Kemudian mereka tanya apakah ini karena CV dan surat lamaran kerja mereka tidak menarik?

Kalau surat lamaran itu hanya dikirim ke satu-dua tempat, menurut saya, belum tentu mereka tidak dipanggil interview semata-mata karena CV dan surat lamaran kerja yang kurang menarik. Sebab bisa jadi lowongan iklan yang dipublikasikan hanya sekadar formalitas perusahaan. Artinya, sebenarnya perusahaan sudah punya jagoan untuk duduk di posisi itu, namun karena aturan perusahaan mengharuskan lowongan kerja dipublikasikan ke masyarakat luas demi prinsip transparansi dan kompetisi yang adil, maka lowongan kerja itu pura-pura diiklankan di media massa. Tidak semua perusahaan seperti ini.

Belum mendapat panggilan interview juga bisa karena alasan-alasan teknis, seperti surat lamaran baik yang dikirim melalui pos atau email tidak sampai kepada orang yang bersangkutan. Mungkin hilang di jalan. Mungkin nyasar. Mungkin tertumpuk diantara dokumen-dokumen lain. Namanya manusia, kan bisa lupa, teledor, dan ceroboh.

Kalau lamaran kerja itu sudah dikirim ke mana-mana, dan jumlahnya sudah puluhan, bahkan ratusan, bisa jadi memang karena CV dan surat lamaran kerja itu kalah menarik dibanding pelamar lainnya. Meskipun begitu, jangan sampai hal ini bikin kita patah semangat. Jangan putus asa. Jangan menyerah. Lihatlah ini sebagai tantangan. Jadikan ini sebagai cambuk bagi kita. Coba lagi. Belajar lagi.

Coba tunjukkan CV dan surat lamaran itu kepada teman-teman dan saudara-saudara Anda. Ada baiknya juga minta pendapat dari orang yang tidak Anda kenal, misalnya temannya teman Anda atau temannya saudara Anda terutama yang sudah bekerja. Tanyakan apa kesan mereka ketika membaca surat lamaran kerja dan CV Anda. Apakah CV dan surat lamaran itu sudah menunjukkan potensi Anda? Apakah informasi yang tertulis dalam surat lamaran kerja dan CV kita kelihatan sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh perusahaan itu? Mintalah masukan dari mereka bagaimana membuat CV dan surat lamaran kerja itu lebih menarik lagi. Hal-hal apa saja mesti ditambahkan, dan apa yang perlu dihilangkan? Pertimbangkanlah semua komentar dan saran-saran itu. Dengarkan juga suara kecil di dalam hati Anda.

Selain bertanya ke orang-orang dan ke diri sendiri, Anda juga bisa mendapat banyak masukan dari berbagai referensi, dari buku-buku, koran, majalah, dan internet. Bacalah informasi itu. Periksa lagi dokumen Anda. Apakah lay-out CV Anda sudah menarik? Apakah sudah menunjukkan kemampuan Anda? Apakah sudah mencantumkan keberhasilan-keberhasilan Anda? Apakah sudah menggambarkan karakter Anda secara positif? Apakah pilihan kata-kata Anda sudah tepat? Apakah CV Anda terlalu panjang? Apakah informasi yang penting sudah diletakkan di bagian atas atau di sebelah kiri? Setelah melihat komponen per komponen lalu buatlah revisi surat lamaran kerja dan CV itu. Kemudian kirim lagi. Kalau belum mendapat panggilan interview juga, belajar lagi, lakukan revisi lagi. Coba terus. Jangan patah semangat. Jangan putus asa. Jangan menyerah.

Ingat, Thomas Edison harus mencoba 10,000 kali sebelum dia berhasil menciptakan bohlam. Buat dia adalah wajar kalau orang melakukan kesalahan, asal ia belajar dari kesalahan-kesalahan itu. Kalau tetap mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama berati ia tidak belajar apa-apa dari kesalahan-kesalahan lama.

Bayangkan kalau Edison cepat menyerah: mungkin saat ini kita masih pakai lilin ...
...
Foto: Kakiku di Taman Lansia, Bandung, Oktober 2008

0 komentar:

DO-IT-YOURSELF

DO-IT-YOURSELF

WE'LL HELP YOU

WE'LL HELP YOU

WE'LL DO IT FOR YOU

WE'LL DO IT FOR YOU

  © Blogger template Cumulus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP